Patah tulang selangka, atau fraktur klavikula, adalah cedera yang terjadi pada tulang selangka (klavikula), yang terletak di bagian atas dada dan berfungsi sebagai penghubung antara tulang lengan dan tulang dada. Tulang ini memiliki bentuk seperti huruf “S” dan terletak di antara sternum (tulang dada) dan tulang bahu (skapula). Patah tulang selangka adalah cedera yang cukup umum dan dapat terjadi karena berbagai penyebab.
Struktur dan Fungsi Tulang Selangka
Tulang selangka memiliki dua ujung utama: satu yang terhubung ke sternum, disebut ujung medial, dan satu yang terhubung ke skapula, disebut ujung lateral. Fungsi utama tulang selangka adalah untuk menstabilkan dan memfasilitasi pergerakan lengan serta melindungi struktur penting di bawahnya, seperti pembuluh darah dan saraf yang menghubungkan lengan dengan tubuh.
Penyebab Patah Tulang Selangka
Patah tulang selangka biasanya disebabkan oleh trauma atau cedera langsung pada area bahu atau dada. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Cedera Trauma Langsung: Benturan langsung atau jatuh pada bahu atau area dada dapat menyebabkan patah tulang selangka. Misalnya, kecelakaan mobil, jatuh dari sepeda, atau benturan saat berolahraga dapat menjadi penyebab utama.
- Cedera Olahraga: Aktivitas olahraga yang melibatkan benturan atau kontak, seperti sepak bola, hoki, atau rugby, sering kali menyebabkan patah tulang selangka. Dalam olahraga ini, benturan atau terjatuh dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang selangka.
- Kecelakaan Jatuh: Jatuh dari ketinggian atau terjangan ke permukaan keras dapat menyebabkan patah tulang selangka, terutama jika bahu terkena dampak langsung.
- Cedera Saat Persalinan: Pada bayi, patah tulang selangka bisa terjadi selama proses persalinan, terutama jika ada tekanan berlebihan pada bahu bayi saat dilahirkan.
Gejala Patah Tulang Selangka
Gejala patah tulang selangka meliputi:
- Nyeri: Nyeri tajam atau tumpul di area atas dada atau bahu, yang bisa meningkat saat menggerakkan lengan atau menyentuh area yang terkena.
- Pembengkakan dan Memar: Pembengkakan dan memar di sekitar tulang selangka adalah tanda umum dari patah tulang.
- Keterbatasan Gerak: Kesulitan atau rasa sakit saat menggerakkan lengan atau bahu. Pada beberapa kasus, pasien mungkin tidak dapat menggerakkan lengan dengan bebas.
- Deformitas: Pada beberapa kasus, ada penonjolan atau deformitas yang terlihat di area tulang selangka akibat fragmen tulang yang bergerak.
Diagnosis dan Penanganan
Diagnosis: Diagnosis patah tulang selangka biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan konfirmasi dengan tes pencitraan seperti rontgen (X-ray). Tes ini membantu menentukan lokasi, jenis, dan tingkat keparahan patah tulang.
Penanganan: Pengobatan patah tulang selangka bervariasi tergantung pada keparahan cedera. Untuk patah tulang selangka ringan, perawatan konservatif seperti penggunaan sling atau gips, serta obat pereda nyeri, sering kali cukup. Dalam kasus patah yang lebih serius, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki dan menstabilkan tulang menggunakan alat seperti piringan, sekrup, atau pin.
Pemulihan dan Rehabilitasi
Setelah pengobatan, pemulihan melibatkan istirahat, pembatasan aktivitas, dan terapi fisik untuk mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas bahu dan lengan. Terapi fisik mungkin diperlukan untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah kekakuan atau kehilangan fungsi.