Kelainan sperma adalah berbagai kondisi yang memengaruhi kualitas, kuantitas, atau morfologi sperma yang dihasilkan oleh pria. Sperma yang sehat memiliki bentuk, motilitas, dan jumlah yang optimal untuk memungkinkan pembuahan sel telur dan kemungkinan kehamilan yang tinggi. Berikut adalah beberapa macam kelainan sperma yang umum terjadi:
- Oligospermia: Oligospermia adalah kondisi di mana jumlah sperma dalam air mani lebih rendah dari yang dianggap normal. Hal ini dapat menyulitkan pembuahan sel telur karena jumlah sperma yang kurang memungkinkan kemungkinan pembuahan yang berhasil.
- Azoospermia: Azoospermia adalah kondisi di mana tidak ada sperma yang ditemukan dalam air mani. Ini bisa disebabkan oleh masalah dalam produksi sperma (azoospermia non-obstruktif) atau blokade dalam saluran ejakulasi (azoospermia obstruktif).
- Teratospermia: Teratospermia terjadi ketika sperma memiliki bentuk yang abnormal. Sperma yang memiliki bentuk yang tidak normal mungkin memiliki kesulitan dalam mencapai dan membuahi sel telur.
- Asthenospermia: Asthenospermia adalah kondisi di mana sperma memiliki motilitas yang buruk atau gerakan yang lambat. Sperma yang tidak dapat bergerak dengan cepat dan sehat mungkin tidak dapat mencapai dan membuahi sel telur dengan efektif.
- Oligoasthenoteratospermia (OAT): OAT adalah kombinasi dari oligospermia, asthenospermia, dan teratospermia. Ini adalah kondisi di mana sperma memiliki jumlah yang rendah, motilitas yang buruk, dan bentuk yang abnormal.
- Kromosom Abnormal pada Sperma: Kromosom abnormal pada sperma dapat memengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur dan meningkatkan risiko keguguran atau kelainan genetik pada keturunan.
- Varikokel: Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah di skrotum yang dapat mempengaruhi suhu testis dan mengganggu produksi sperma yang sehat.
- Infeksi atau Peradangan: Infeksi pada saluran reproduksi atau peradangan pada testis dapat mempengaruhi produksi, motilitas, dan kualitas sperma.
- Paparan Zat Berbahaya: Paparan terhadap zat berbahaya seperti pestisida, logam berat, atau bahan kimia industri dapat merusak kualitas sperma dan memengaruhi kesuburan pria.
Mengidentifikasi jenis kelainan sperma yang mungkin dialami merupakan langkah penting dalam menentukan penanganan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas sperma dan memperbaiki kesuburan. Jika Anda mengalami masalah kesuburan atau memiliki kekhawatiran tentang kualitas sperma Anda, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.