Sejarah Virus Polio, Penyakit Menular yang Berujung Kelumpuhan

Virus polio, atau poliomielitis, adalah virus yang sangat menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan masalah kesehatan serius lainnya. Sejarah polio merupakan perjalanan panjang dari wabah yang menakutkan hingga upaya global untuk memberantasnya. Berikut adalah gambaran sejarah virus polio, dampaknya, dan usaha untuk mengendalikan penyakit ini.

1. Penemuan dan Identifikasi Awal

Polio telah ada sejak zaman kuno, tetapi identitasnya sebagai penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru dikenal pada awal abad ke-20. Penyakit ini sering disebut dengan nama-nama lain seperti “paralysis” atau “infantile paralysis” pada masa itu karena dampaknya yang utama adalah kelumpuhan pada anak-anak.

Pada tahun 1908, ilmuwan Karl Landsteiner dan Erwin Popper dari Austria berhasil mengidentifikasi virus polio sebagai penyebab penyakit ini. Mereka menemukan bahwa virus ini dapat menyebar melalui sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan pada hewan percobaan, dan ini menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut.

2. Wabah dan Dampak

Wabah polio sering terjadi di seluruh dunia, dengan epidemi yang menyebabkan ketakutan luas di kalangan masyarakat. Pandemi polio besar pertama yang tercatat di Amerika Serikat terjadi pada tahun 1916, di mana ribuan kasus dan kematian dilaporkan. Wabah polio sering kali terjadi pada musim panas dan awal musim gugur.

Di masa sebelum vaksin ditemukan, polio menjadi penyakit yang sangat menakutkan karena dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan kematian. Pada tahun 1950-an, polio menjadi masalah kesehatan global yang mendesak, dengan banyak negara mengalami wabah serius.

3. Penemuan Vaksin

Perubahan besar dalam perjuangan melawan polio dimulai pada tahun 1950-an dengan penemuan vaksin. Dua vaksin utama yang dikembangkan adalah:

  • Vaksin Jonas Salk (1955): Vaksin ini adalah vaksin polio yang tidak aktif (inactivated polio vaccine/IPV) yang dibuat dari virus polio yang sudah mati. Vaksin ini efektif dalam melindungi individu dari infeksi polio dan mengurangi penyebarannya.
  • Vaksin Albert Sabin (1961): Vaksin ini adalah vaksin polio oral (oral polio vaccine/OPV) yang mengandung virus polio yang dilemahkan. OPV lebih mudah diberikan secara massal dan membantu dalam pengendalian penyakit di tingkat populasi.

4. Usaha Global untuk Memberantas Polio

Pada tahun 1988, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan Inisiatif Pemberantasan Polio Global dengan tujuan memberantas polio di seluruh dunia. Program ini melibatkan vaksinasi massal dan kampanye imunisasi yang melibatkan berbagai organisasi internasional dan lokal.

Sejak dimulainya inisiatif ini, kasus polio telah berkurang secara signifikan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan banyak negara di Asia telah berhasil menghilangkan polio. Namun, polio masih ada di beberapa negara, terutama di wilayah-wilayah yang mengalami konflik atau memiliki akses terbatas ke program vaksinasi.

5. Tantangan dan Kemajuan Terbaru

Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai dalam pemberantasan polio, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Beberapa negara mengalami wabah polio yang terputus-putus karena keberadaan virus polio liar dan vaksinasi yang tidak merata. Selain itu, vaksin polio oral dapat menyebabkan bentuk jarang dari penyakit ini pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Upaya terus dilakukan untuk mencapai eradikasi total dengan meningkatkan cakupan vaksinasi, memperbaiki sistem pengawasan, dan mengatasi hambatan logistik dan keamanan. Pada tahun 2022, virus polio liar hanya dilaporkan di beberapa negara, termasuk Afghanistan dan Pakistan, tetapi pekerjaan masih diperlukan untuk memastikan eradikasi global.