Subdural hematoma terjadi ketika darah mengumpul di antara lapisan otak yang disebut duramater dan araknoid, yang biasanya terjadi sebagai akibat dari trauma kepala atau cedera. Berikut adalah beberapa penyebab utama subdural hematoma:
### 1. **Trauma Kepala:**
– **Kecelakaan Mobil atau Motor:**
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan benturan kepala bisa menyebabkan cedera pada pembuluh darah di sekitar otak, menyebabkan perdarahan dan subdural hematoma.
– **Jatuh:**
Jatuh dari ketinggian yang signifikan atau terpeleset dan mengenai kepala dapat menyebabkan trauma kepala yang memicu subdural hematoma.
– **Kekerasan Fisik:**
Pukulan atau benturan pada kepala selama kekerasan fisik atau pertikaian dapat menjadi penyebab subdural hematoma.
### 2. **Cedera Kepala yang Terjadi Tanpa Patah Tulang Tengkorak:**
– Subdural hematoma seringkali terjadi tanpa patah tulang tengkorak yang terlihat, yang membedakannya dari hematoma epidural yang biasanya terkait dengan fraktur tengkorak.
### 3. **Cedera Kepala yang Mungkin Terjadi Berulang Kali:**
– Pada beberapa kasus, cedera kepala yang berulang kali, seperti yang mungkin dialami oleh petinju atau atlet kontak, dapat menyebabkan akumulasi darah di antara lapisan otak.
### 4. **Kondisi yang Meningkatkan Risiko Cedera:**
– Beberapa kondisi medis atau gaya hidup tertentu dapat meningkatkan risiko cedera kepala dan subdural hematoma, termasuk gangguan pembekuan darah, penggunaan alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
### 5. **Subdural Hematoma Spontan:**
– Meskipun jarang, subdural hematoma dapat terjadi secara spontan tanpa adanya trauma kepala yang jelas. Ini sering terkait dengan pembuluh darah yang lebih rentan pecah, terutama pada orang tua atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit pembuluh darah.
### 6. **Tindakan Bedah pada Otak:**
– Beberapa tindakan bedah pada otak, terutama yang melibatkan manipulasi pembuluh darah atau jaringan otak, dapat meningkatkan risiko subdural hematoma.
### 7. **Penyakit yang Mempengaruhi Pembekuan Darah:**
– Penyakit atau kondisi yang mempengaruhi sistem pembekuan darah, seperti hemofilia atau penggunaan obat antikoagulan, dapat meningkatkan risiko perdarahan dan subdural hematoma.
Penting untuk diingat bahwa subdural hematoma dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Faktor risiko seperti usia, kondisi medis, dan gaya hidup dapat memainkan peran dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini. Jika seseorang mengalami cedera kepala atau menunjukkan gejala subdural hematoma, segera mencari pertolongan medis sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang cepat.