Menebak Harga Pasar

Ketika mendengar berita BBM akan naik, konsultan investasi kenalan saya memprediksi pasar akan berkinerja kurang baik, beliau mengatakan seperti ini:

“Menurut pandangan kami dengan BBM naik membuat pertumbuhan ekonomi melambat, menurunkan daya beli, membuat suku bunga akan meningkat sehingga berdampak laba emiten menjadi lebih rendah. Dengan outlook yang kurang baik, langkah yang ideal adalah merealisasikan keuntungan terlebih dahulu pada kelas aset saham.”

Apakah benar IHSG-nya terkoreksi?

Ternyata kenaikan BBM direspon pasar sebaliknya, IHSG menanjak hingga menyentuh rekor tertinggi baru di atas 7300!!

Kejadian yang sama juga terjadi di tahun lalu. Ketika di penghujung 2020 IHSG yang bergerak begitu kuat, para investor baik pelaku pasar profesional beramai-ramai memprediksi saham blue chip akan sangat baik di 2021.

Namun yang terjadi malah sebaliknya, saham – saham blue chip malah terkoreksi.

Sementara secara tiba-tiba saham bertemakan new economy dengan kapitalisasi kecil dan belum memiliki fundamental yang solid meroket meningkat pesat hingga ratusan persen.

Begitu baiknya kenaikan harga saham-saham yang belum memiliki fundamental yang solid ini memberikan tekanan besar pada para long term investor.

Gigit jari melihat saham-saham ini berterbangan, sementara saham blue chip yang diprediksi baik malah terperosok.

Namun ketika para investor berusaha merasionalisasi logika supaya dapat menjustifikasi pembelian saham-saham bertemakan new economy, hal sebaliknya Kembali terjadi, prediksi Kembali meleset.

Arah angin berbalik 180 derajat, saham-saham startup ini terkoreksi. Sementara saham-saham old economy seperti pertambangan yang tadinya ditinggalkan, Kembali terang-benderang menjadi primadona..

Boleh saja kita menebak arah pasar ke depan, mencoba meraih keuntungan dari hasil prediksi yang dibuat dengan berbagai metode analisa.

Namun waktu telah membuktikan Pasar selalu memiliki pertimbangan lain. Terkadang kita benar, terkadang kita salaah. Bahkan salah sesalah-salahnya..

Jangan lupa tujuan kita berinvestasi saham adalah untuk mendapatkan pertumbuhan aset yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan, bukan berspekulasi untuk menjadi kaya mendadak.

Untuk mendapatkan pertumbuhan investasi yang baik hal yang diperlukan bukanlah kemampuan berspekulasi menjadi paranormal menebak kemana arah angin berhembus, tapi dengan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki fundamental solid, yang akan konsisten bertumbuh dalam jangka Panjang.